Iya, kita masih jauh dari kata selamat. Sebab ada banyak hal yang masih kita rahasiakan dari Tuhan seakan kita pandai bersembunyi. Ada banyak hal yang masih kita genggam hari ini, tanpa kita sadari.
Rasa malas yang dibungkus kosa kata ikhlas.
Mimpi yang berubah jadi obsesi lalu menguasai kendali hati.
Trauma yang menjelma dendam lalu mewajarkan setiap kegilaan yang kelam.
Cinta yang tersihir jadi hasrat lalu memadamkan rasa hormat.
Dosa yang mengancam jadi takut lalu menjauhkan lutut dari tempat sujud.
Ternyata, kita meninggalkan yang berat hanya sebatas pelarian. Kita menunaikan yang ringan merasa sudah banyak berkorban. Kita meraih-raih segala yang tak pernah dan tak akan pernah kita miliki. Kita mengaku-ngaku semua pencapaian yang bukan berasal dari kehebatan kita.
Lepaskanlah! Lepaskan kekuatan diri yang kamu andalkan dan menyerahlah! Ada yang tersenyum di atas sana. Ada yang meminjamkan semuanya dan menyaksikan ke mana sesungguhnya kamu menghadap. Lepaskan saja. Dimulai dari berbagi rahasia. Dimulai dari pengakuan-pengakuan sederhana. Karena tak ada yang patut kita sombongkan pada Yang Maha Besar. Tak ada alasan mendasar yang membuat kita berhak merasa lebih dari manusia lain.
Di awal bulan April, setelah kita bersinergi mengawal buku yang akan terbit, saatnya kita rilis buku ini: Rahasia Melepaskan. Agar di Ramadhan nanti, buku ini bisa tersebar luas ke berbagai penjuru bumi.
Namun, ini bukan sekadar launching. Ini adalah ruang di mana kamu tak harus membeli buku dulu untuk tahu setiap rahasianya. Ruang di mana kamu juga bisa terlibat aktif menjadi penyampai rahasia. Sebab kami percaya rahasiamu adalah kilatan cahaya bagi manusia lain untuk terus memperbaharui diri dan berkarya. Rahasiamu adalah cara Tuhan menjaga kita untuk saling menyempurnakan di jalan-Nya.